Cara Menentukan Target Market Bisnis Digital Printing
Pernah dengar pepatah “usaha tidak akan mengkhianati hasil?”
Padahal, bisa saja usaha yang Anda berikan tidak sebanding dengan hasil.
Nah loh, kenapa ini terjadi dalam bisnis? Secara lebih spesifik, ke bisnis digital printing? 😲
Simpelnya, Anda akan kesulitan mencapai puncak keberhasilan jika tidak mengetahui target market yang tepat.
Berisiko membuang waktu, energi, dan sumber daya untuk strategi pemasaran dan produk yang mungkin tidak relevan atau menarik bagi audiens Anda.
Ini bisa berakibat fatal, mulai dari penurunan penjualan hingga, dalam kasus yang paling buruk, kegagalan bisnis. Definisi sudah capek-capek, mau untung malah buntung.. 😞
Makanya ketahui target market dengan benar ya agar bisa mengalokasikan sumber daya, baik itu waktu, tenaga, atau dana, untuk aktivitas yang benar-benar memberikan hasil.
Soalnya kan, sesuai target! Setuju ya?
Mengapa Memahami Target Market Penting dalam Bisnis Digital Printing
Untuk memahami target market untuk bisnis digital printing, pertanyaan besarnya adalah:
Siapa yang akan dan mau membeli hasil cetakan Anda?
Dalam menjawab pertanyaan tersebut, temui dulu alasan mengapa memahami target market begitu penting. Berikut beberapa alasannya:
Alasan Pentingnya Memahami Target Market
- Efisiensi Biaya: Bisa menggunakan dana pemasaran dengan lebih efisien.
- Fokus Strategi: Mengetahui siapa pelanggan potensial memungkinkan perusahaan untuk fokus dalam mengembangkan produk atau layanan.
- Word of Mouth: Ketika kebutuhan dan keinginan target market terpenuhi dengan baik, kepuasan pelanggan akan meningkat dan akan tersampaikan ke banyak orang.
- Peningkatan ROI: ROI (Return On Investment) akan lebih maksimal jika perusahaan tahu ke mana arah pemasaran yang paling efektif.
- Adaptasi dan Inovasi: Memberi keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing yang kurang memahami pasar mereka.
Bagaimana Target Market Dapat Membantu Strategi Pemasaran dan Penjualan
- Bagi segmen berdasarkan karakteristik pelanggan.
- Gunakan pesan yang tepat agar lebih sesuai dan menarik.
- Tentukan channel sesuai dengan platform yang sering digunakan oleh target market.
- Pelajari tawaran pesaing dan mencari cara untuk membuat tawaran Anda lebih menarik.
- Hitung rencana penjualan dan anggaran pemasaran dengan lebih akurat.
Apa itu Target Market?
Target market adalah orang-orang atau entitas yang paling mungkin membutuhkan, memanfaatkan, dan membeli hasil cetakan dari perusahaan digital printing.
Target market bisa berupa individu, perusahaan, atau organisasi.
Biasanya, Anda bisa melakukan identifikasi berdasarkan berbagai kriteria demografis (seperti usia, jenis kelamin, pendidikan), psikografis (gaya hidup, minat), geografis (lokasi), atau perilaku.
Definisi Target Market dalam Konteks Bisnis Digital Printing
Dalam bisnis digital printing, target market tidak hanya terbatas pada individu yang membutuhkan cetakan untuk kebutuhan pribadi. Ini juga bisa mencakup:
Perusahaan: Banyak perusahaan membutuhkan layanan cetak untuk material pemasaran, atau barang promosi seperti baju, mug, tas, sepatu dan sebagainya.
Institusi Pendidikan: Sekolah dan universitas sering memerlukan bantuan dalam mencetak materi pelajaran, banner, dan materi promosi lainnya.
Organisasi Nirlaba: Mereka membutuhkan cetakan untuk kegiatan amal, penggalangan dana, dan promosi.
Event Planner: Mereka yang bergerak dalam industri perencanaan acara sering memerlukan undangan, brosur, dan bahan cetakan lainnya.
Retailers: Toko ritel bisa menjadi target market yang baik jika mereka membutuhkan signage, label, atau materi promosi lainnya.
Pelaku Usaha Kreatif: Desainer grafis, fotografer, dan seniman sering memerlukan layanan cetak berkualitas tinggi untuk proyek bisnis klien mereka.
Konsumen Umum: Orang yang membutuhkan cetakan foto, dokumen, atau proyek pribadi lainnya.
Cara Menentukan Target Market Bisnis Digital Printing Anda
Menentukan siapa yang akan menjadi konsumen Anda sama halnya dengan mencari penikmat musik, atau penyuka selera yang sama, bahkan satu visi misi.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti untuk menganalisis target market dalam bisnis digital printing:
Langkah-langkah dalam Menganalisis Target Market:
1. Menganalisis Produk atau Layanan Anda
Anda harus memahami apa yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Setiap jenis produk atau layanan akan menarik jenis pelanggan yang berbeda.
2. Memeriksa Kompetitor Anda
Lihat apa yang dilakukan oleh kompetitor dan tentukan di mana posisi Anda berbeda. Dengan persaingan yang kompetitif, Anda bisa menemukan pembeda yang disukai pelanggan dibandingkan dengan kompetitor ini.
3. Memilih Kriteria untuk Segmentasi
Anda perlu memutuskan kriteria apa yang akan digunakan untuk mengidentifikasi target market Anda.
Mulai dari demografi, lokasi geografis, perilaku belanja, atau kebutuhan spesifik.
Misalnya, jika Anda menawarkan layanan cetak berkualitas tinggi dengan harga premium, target market Anda mungkin adalah perusahaan besar atau profesional desain grafis.
Bahkan Anda perlu mempertimbangkan penghasilan dari tiap target market, misalnya, Anda menjual sticker KPOP / animasi / kartun, maka Anda bisa menargetkan usia rentang 14 – 30 tahun.
Dengan begitu, Anda bisa menentukan berapa kira-kira allowance / pendapatan yang dimiliki oleh target pasar tersebut.
4. Melakukan Riset
Gunakan alat seperti survei, wawancara, atau analisis data dari situs web Anda untuk memahami kebutuhan dan keinginan target market Anda.
Anda juga bisa melihat laporan industri dan data penjualan historis untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
5. Melacak dan Mengevaluasi Hasil Anda
Setelah strategi target market Anda diimplementasikan, penting untuk melacak dan mengevaluasi hasilnya.
Gunakan KPIs (Key Performance Indicators) seperti tingkat konversi, ROI, atau metrik lainnya yang relevan untuk bisnis Anda.
Evaluasi dan sesuaikan strategi Anda sesuai kebutuhan.
Mengidentifikasi dan menganalisis target market adalah proses yang berkelanjutan.
Contoh Analisis Target Market
Analisis target market akan memberikan wawasan yang berguna untuk bisnis Anda.
Berikut contoh konkret analisis target market konteks bisnis digital printing:
1. Analisis Produk atau Layanan
Mengidentifikasi Keunggulan Produk atau Layanan Anda
Misalnya, perusahaan Anda menawarkan alat pelengkap yang dilengkapi teknologi mutakhir.
Keunggulan ini membuat Anda berbeda dari pesaing dan bisa menarik kelompok konsumen yang mencari fitur terbaru di peralatan digital printing.
Menentukan Kebutuhan dan Masalah yang Dapat Dipecahkan oleh Produk atau Layanan Anda
Produk Anda bisa membantu perusahaan yang ingin mencetak materi pemasaran dengan desain yang tidak terbatas.
Artinya, kebutuhan akan cetakan berkualitas tinggi namun memenuhi permintaan kustomisasi yang beragam bisa diatasi.
Contoh, pelanggan ingin mencetak baju seasonal yang membutuhkan personalisasi dengan jumlah terbatas, maka solusi dari masalah tersebut adalah memakai mesin heat press rotary 360° yang bisa mewujudkannya.
Mengidentifikasi Segmen Pasar yang Paling Cocok
Berdasarkan fitur dan keunggulan yang ditawarkan, segmen yang paling cocok bisa mencakup:
- Perusahaan dengan target market anak-anak muda kreatif yang berjiwa bebas
- Organisasi nirlaba yang berfokus pada kreativitas
- Institusi pemerintah yang ingin mengadakan acara kreatif dan kembangkan minat bakat
- Pelaku usaha kecil yang mencari cara untuk menjual produk dengan skala rumahan
- Komunitas yang menyukai art / desain eksklusif
Dari target market ini, Anda bisa mulai merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan efisien.
2. Melihat Kompetisi
Menganalisis Pesaing dalam Bisnis Digital Printing dan Melihat Target Market yang Mereka Bidik
Anda bisa menggunakan alat analisis kompetitif online, atau bahkan metode yang lebih tradisional seperti mengunjungi outlet mereka atau memeriksa website dan media sosial.
Misalnya, Anda mendapatkan informasi bahwa perusahaan A fokus cetak massal, sementara B adalah kustomisasi. Temukan kelebihan dan kekurangannya.
Menemukan Celah Pasar yang Belum Diisi atau Kurang Terpenuhi oleh Pesaing
Anda menemukan bahwa tidak ada banyak penyedia jasa yang menawarkan cetakan yang fleksibel, layanan yang menawarkan personalisasi cetakan dalam jumlah kecil tetapi berkualitas tinggi.
Mulai lakukan evaluasi dari hasil pengamatan itu.
Memahami Keunggulan Kompetitif Anda dan Cara Memposisikan Diri Anda di Pasar
Keunggulan kompetitif Anda bisa berupa apa saja, mulai dari harga, kualitas, kecepatan layanan, atau bahkan keahlian khusus dalam jenis cetakan tertentu.
Melalui analisis kompetisi ini, Anda akan lebih paham tentang cara kerja pesaing sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.
3. Memilih Kriteria Segmentasi yang Relevan
Segmentasi pasar sangat membantu dalam memposisikan produk atau layanan Anda.
Berikut adalah beberapa langkah untuk memilih kriteria segmentasi:
Jenis Usaha: Jenis usaha akan mempengaruhi kebutuhan dan preferensi mereka.
Ukuran Usaha: Bisnis besar mungkin membutuhkan cetak massal, sementara bisnis kecil mungkin lebih fokus pada pesanan kecil tetapi personalisasi tinggi.
Lokasi Geografis: Tentukan target dari area lokal, regional, atau internasional karena akan mempengaruhi logistik dan distribusi.
Preferensi: Beberapa pelanggan punya preferensi yang berbeda, mulai dari cetakan yang ramah lingkungan, kualitas cetakan tinggi atau kecepatan pelayanan.
Menentukan Segmentasi yang Paling Sesuai
Langkah berikutnya adalah menilai yang mana yang paling sesuai dengan produk atau layanan Anda, serta tujuan bisnis Anda.
Misalnya, jika tujuan Anda adalah menjadi pemimpin dalam cetakan yang premium dan eksklusif, Anda mungkin akan fokus pada jenis usaha yang mempunyai pelanggan dengan value dan lingkungan yang high class.
Juga brand yang mengutamakan pemesanan khusus dan detail.
Jika Anda lebih berorientasi pada kecepatan dan efisiensi, target market Anda bisa jadi toko retail yang menjual lusinan / bundle.
4. Melakukan Riset: Mengenal Calon Pelanggan Anda Lebih Dekat
Dalam perjalanan menuju sukses, salah satu rumus yang paling berharga adalah pengetahuan tentang calon pelanggan Anda.
Mengumpulkan Data dan Informasi Tentang Calon Pelanggan dalam Target Market Anda
Lakukan pengumpulan data demografis, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi, atau data yang lebih spesifik tentang jenis usaha dan kebutuhannya.
Berbagai alat analitik online, seperti Google Analytics atau alat SEO, bisa sangat membantu dalam fase ini.
Menggunakan Survei, Wawancara, atau Riset Pasar untuk Memperoleh Wawasan
Survei dan wawancara bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang kebutuhan, preferensi, dan perilaku calon pelanggan Anda.
Menganalisis Data yang Diperoleh untuk Mengidentifikasi Tren dan Pola yang Relevan
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisis.
Misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa bisnis kecil di area Anda membutuhkan layanan cetak cepat tetapi berkualitas tinggi, atau bahwa ada peningkatan permintaan untuk bahan cetakan yang ramah lingkungan.
Menganalisis data akan membantu Anda untuk menyesuaikan layanan dan memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih baik.
5. Pelacakan dan Evaluasi Hasil: Langkah Akhir Menuju Kesuksesan
Berikut beberapa cara untuk melacak dan mengevaluasi kinerja kampanye Anda.
Mengukur dan Melacak Performa Kampanye Pemasaran atau Penjualan
Lakukan analisisi dengan menghitung tingkat konversi, ROI (Return on Investment), dan tingkat retensi pelanggan adalah indikator penting yang perlu diperhatikan.
Gunakan Google Analytics, CRM, atau software pelacakan penjualan khusus, dapat membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih akurat.
Mengevaluasi Hasil dan Identifikasi Peluang Perbaikan atau Perubahan Strategi
Setelah data terkumpul, saatnya untuk melakukan evaluasi untuk mengetahui peluang yang belum dioptimalkan.
Menggunakan Data dan Wawasan dari Pelacakan untuk Optimisasi
Wawasan yang Anda peroleh dari pelacakan dan evaluasi harus dijadikan pedoman untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan penjualan ke depannya.
Contoh Target Market Sebagai Inspirasi Anda
Dalam menentukan target market untuk bisnis digital printing, ada baiknya untuk mencari referensi brand yang sudah membuktikan keberhasilannya.
Untuk dipelajari, dimengerti, dan dimodifikasi, contoh kasus yang tepat akan memberikan inspirasi agar lebih mengerti tentang menentukan target market.
Yuk simak semua contohnya ya.
1. Atlassian Target Market
Atlassian menyediakan beragam alat kolaborasi yang dirancang untuk membantu tim-tim di berbagai industri, mulai dari pengembang hingga manajer project.
Mereka sangat pandai dalam menargetkan pelanggan, tidak hanya menawarkan solusi yang sama untuk semua client.
Misalnya, di sektor ritel, Atlassian bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar.
Atlassian selalu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai pada kebutuhan dan tujuan dari masing-masing pelanggan.
2. Nike Target Market
Punya produk Nike? Pasti dong 😎
Brand yang sampai hari ini masih sangat laku di pasaran padahal banyak pesaingnya. Keren ya 😟
Nike menawarkan produk kepada atlet dan konsumen lain yang ingin berolahraga secara rutin. Mereka menawarkan pakaian, peralatan, sepatu, dan aksesori.
Mereka berinteraksi dengan atlet dan audiens yang peduli akan kebugaran, tetapi target market tidak bisa terlalu luas sehingga Nike membagi ke dalam beberapa segment, yakni atlet muda dan pelari.
Atlet muda adalah cara Nike untuk berinteraksi dengan pasar yakni melalui liga dan asosiasi olahraga serta melalui dukungan dari bintang olahraga populer seperti LeBron James.
Sementara pelari menargetkan konsumen berdasarkan informasi demografis dan gaya hidup. Berfokus pada pakaian yang berkualitas dan awet, sengaja dirancang untuk membantu pelari yang antusias untuk tetap berlari lebih lama.
Artinya, Nike telah menentukan tiap segmen pasar yang akan tetap setia pada Nike.
3. Starbucks Target Market
Siapa yang tidak kenal Starbucks. Tempat minum kopi yang nyaman😊
Jika Anda sadari, banyak lokasi Starbucks yang direnovasi dengan tampilan kontemporer dan keren. Tidak heran kalau target marketnya berusia 25 – 40 tahun.
Starbucks juga menerapkan sistem “mobile order”. Yakni melakukan pesanan secara online.
Terbukti, sistem ini menyumbang sekitar 24% dari transaksi Starbucks, yang menunjukkan bahwa Starbucks mengincar kalangan yang cekatan dalam teknologi.
Petunjuk berikutnya tentang target pasar mereka adalah lokasi dari kedai-kedai di area perkotaan yang padat.
Artinya, Starbucks menargetkan para profesional yang selalu sibuk, ikut meeting, bahkan anak muda yang penat lalu nongkrong bersama teman-teman.
Simpelnya sih, Starbucks bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati kopi, tetapi brand yang sangat memahami dan mengakomodasi kebutuhan spesifik dari berbagai segmen pasarnya.
4. Apple Target Market
Nah, yang seru dari Apple adalah bagaimana mereka bisa ahli beroperasi di dua ‘lapangan’ sekaligus: melayani perusahaan-perusahaan (B2B) dan juga individu (B2C).
Gimana ya caranya? 🤩
Dari zaman dulu, Apple sudah digandrungi oleh para pecinta teknologi.
Mereka selalu berinovasi, mulai dari jam tangan pintar sampai TV yang super canggih.
Apalagi Apple menerapkan fitur-fitur yang bisa dinikmati oleh pengguna Apple saja. Jadi terkesan eksklusif dan fancy!
Tidak hanya mengincar individu saja, namun juga orang-orang yang berprofesi. Contohnya tenaga medis di dunia kesehatan. Apple menawarkan kemudahan mengakses data dan update data pasien hanya lewat aplikasi yang tersedia hanya pada iPad atau iPhone.
Apple menyediakan teknologi yang bukan cuma dibutuhkan oleh perusahaan besar, pecinta teknologi, atau tenaga medis, melainkan menyasar ke semua kalangan.
Mau untuk kerja atau gaya hidup, semua kebutuhan tercover oleh Apple.
Makanya gak heran kalau Apple merajai dunia teknologi! 😎
5. McDonald’s Target Market
Oke, sekarang mari bahas tentang McDonald’s, salah satu rantai restoran cepat saji yang terkenal.
Pertama, McDonald’s sangat suka dengan sama generasi muda, khususnya yang sudah mulai kerja. Ini bisa dilihat dari desain restoran yang semakin kece dan modern.
Kesan McD yang ingin ditampilkan adalah rasa nyaman dan cocok buat berkumpul bersama-sama, entah itu teman, pacar atau keluarga. 😃
Misalnya, McDonald’s mengincar keluarga dengan anak-anak di atas enam tahun.
Ini terlihat dari menu Happy Meal yang jadi favorit anak-anak. Jadi, sambil orang tua ngobrol, anak-anak juga senang.
Tapi, yang poin penting McDonald’s adalah harganya yang ramah di kantong. 😊
McD memahami bukan cuma orang berduit yang mau makan enak.
Jadi, dengan harga yang oke, McD bisa menarik lebih banyak lagi pelanggan, termasuk dari kelas menengah ke bawah.
Contohnya, lihat saja McCafe. Meski kafe-kafe lain mungkin menawarkan kopi dengan harga selangit, McCafe datang dengan harga yang lebih ‘adem’ tapi rasanya tetap top.
Sampai akhirnya McD punya branding kuat, yakni makanan enak dan murah.
McDonald’s menanamkan mindset bahwa bukan mereka cuma tempat makan cepat saji biasa.
Dari yang muda sampai yang tua, dari yang berduit sampai yang sedang nabung. Mau cepat, murah, atau nyaman, semuanya ada.
Gak heran, McDonald’s selalu ramai dan jadi favorit banyak orang! 😊
Segmentasi Target Market Menentukan Keberhasilan
Segmentasi target market adalah proses membagi-bagi pasar menjadi kelompok-kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang serupa.
Dengan melakukan segmentasi, bisnis digital printing dapat lebih efektif dalam menentukan strategi pemasaran dan penjualan yang sesuai untuk masing-masing kelompok tersebut.
Berikut adalah beberapa tipe segmentasi yang umumnya digunakan:
1. Segmentasi Geografis
Ini melibatkan pemisahan pasar berdasarkan lokasi geografis seperti negara, kota, atau wilayah.
Dalam konteks bisnis digital printing, Anda bisa saja menawarkan layanan khusus untuk pelanggan di area tertentu, misalnya layanan antar cepat dalam radius tertentu.
2. Segmentasi Firmographic
Ini lebih relevan untuk bisnis yang fokus pada pelanggan B2B (business-to-business).
Segmentasi ini melibatkan faktor seperti ukuran perusahaan, industri, dan struktur organisasi.
Misalnya, Anda mungkin menawarkan paket harga khusus untuk perusahaan besar yang membutuhkan volume cetak tinggi.
3. Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini didasarkan pada perilaku pembelian pelanggan, seperti frekuensi pembelian, loyalitas merek, atau tingkat pemanfaatan layanan.
Anda bisa menawarkan program loyalitas atau diskon untuk pelanggan yang sering menggunakan layanan Anda.
4. Segmentasi Demografi
Ini adalah salah satu bentuk segmentasi yang paling umum dan melibatkan faktor seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
Misalnya, Anda menargetkan menawarkan diskon untuk layanan cetak tugas mahasiswa sampai promosi kampanye.
5. Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini melibatkan faktor seperti gaya hidup, nilai-nilai sosial, atau kepribadian.
Dalam bisnis digital printing, segmentasi ini berarti menawarkan desain atau gaya cetak yang sesuai dengan tren gaya hidup tertentu.
Cara Melakukan Segmentasi
- Analisis Pasar: Mulai dengan memahami kebutuhan dan keinginan pasar secara keseluruhan.
- Identifikasi Variabel Segmentasi: Tentukan variabel yang akan Anda gunakan untuk membagi pasar (geografis, firmographic, dll).
- Evaluasi Segmen: Setelah membagi pasar, evaluasi potensi dan keuntungan dari setiap segmen.
- Pilih Segmen Target: Berdasarkan evaluasi, pilih segmen-segmen yang paling sesuai untuk bisnis Anda.
- Implementasi Strategi: Kembangkan dan terapkan strategi pemasaran dan penjualan yang sesuai untuk setiap segmen target.
Bagaimana Tim Penjualan dapat Memanfaatkan Target Market dan Segmentasi
Memahami kebutuhan segmen pasar memungkinkan tim untuk menawarkan solusi yang lebih sesuai, sehingga meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.
Berikut cara memanfaatkan segmentasi dengan tepat:
Cara Tim Penjualan Memanfaatkan Segmentasi tentang Target Market
- Menggunakan data segmentasi untuk menyesuaikan produk atau paket layanan yang ditawarkan
- Komunikasi dengan cara yang tepat. Misalnya, jika segmen pasar utama adalah generasi milenial, maka gunakan bahasa ringan dan santai.
- Membuat bundling produk atau penawaran khusus yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar.
- Dapat melakukan follow-up yang ditujukan untuk kebutuhan spesifik dari segmen pelanggan, seperti penawaran aksesoris atau layanan tambahan.
- Menganalisis efektivitas strategi yang telah diimplementasikan, dan melakukan penyesuaian untuk optimasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Menentukan target market adalah langkah krusial dalam bisnis digital printing.
Seperti contoh, menentukan segmentasi agar bisa membedakan antara berbagai jenis pelanggan, mulai dari segmen geografis, firmografis, perilaku, demografi, hingga psikografis.
Keseluruhan cara ini tentunya akan berujung pada peningkatan penjualan dan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, menentukan target market dengan tepat bukan hanya sebuah opsi, tetapi sebuah keharusan untuk sukses dalam bisnis digital printing.
Jadi, harus benar-benar serius dalam melakukannya ya! 😇
Nah, jika Anda sudah memahami cara menentukan target market, pertanyaan yang mungkin belum terjawab adalah.. Memang iya digital printing adalah bisnis yang menjanjikan?
Temukan jawabannya di artikel ini.